Kamis, 09 Juli 2015

(After)life Gambling

Kadang saya merasa kurang beruntung hidup di masa setelah Rasulullah tidak ada, kecuali hanya ditinggalkan Al Quran dan Hadits nya. Padahal pada saat kiamat nanti umat Rasulullah akan terpecah menjadi 73 golongan, dan hanya satu saja yang masuk surga.

Masalahnya adalah, kita bisa tahu satu golongan itu, setelah kita meninggalkan dunia ini, tempat kita diuji selama rata-rata 70 tahun, dan kita tidak akan pernah bisa minta ujian ulang. Kita harus 'gambling' untuk mencari, meyakini, dan mengikuti satu golongan yang paling kita anggap benar, dan kita anggap sebagai satu golongan yang akan masuk surga.

Mencari.
Sejak lahir kita sudah dalam keadaan Islam, kecuali orangtua kita memutuskan yang lain. Berarti sudah aman satu masalah, yang penting sudah syahadat dulu. Kemudian kita harus mencari 1 diantara 73, yang minimal baru bisa kita lakukan setelah umur balig. Itupun kalau ada niatan untuk mencari. Mencari artinya harus belajar dari berbagai referensi dari seluruh waktu mulai dari zaman Rasulullah sampai sekarang (sejarah), berbagai versi, berbagai belahan dunia, menurut subjektivitasnya masing-masing. Apakah waktu kita cukup? Atau kita sedang sibuk mencari uang untuk mencicil rumah yang sedang kita tinggali?

Meyakini.
Sebagian besar dari kita sudah memutuskan mana yang benar tanpa ada proses pencarian dulu. Mengikuti apa yang orangtua dan lingkungan kita ikuti. Ikuti mana yang banyak, supaya tidak berat. Tapi kelihatannya 1 golongan dari 73 golongan menjalani hidup mereka dengan sangat berat karena melawan arus yang sedemikian besar. Meyakini adalah memperjuangkan. Kita menganggap diri kita benar. ISIS juga menganggap mereka benar. Besar manakah keyakinan kita dengan keyakinan ISIS? Apakah kita melakukan perjuangan segigih ISIS? Hidup mulia atau mati syahid? Menghancurkan negara orang lain, membunuh yang tidak sepaham dengan mereka, menantang negara-negara adidaya, dan lain nya.

Mengikuti.
Mempertahankan keyakinan adalah suatu hal yang jauh lebih sulit untuk dilakukan. Terlebih apabila keyakinan itu didapat tanpa adanya proses pencarian pribadi, dan didapatkan secara instan. Ketika ada referensi baru yang lain, maka bisa saja keyakinannya berpindah. Apabila kita mencari referensi secara menyeluruh, tentunya tidak akan ada referensi lain yang baru kita ketahui. Dan akan lebih mudah untuk mempelajari referensi yang baru muncul, karena bisa dibandingkan dengan referensi yang sudah kita ketahui sebelumnya.

Secara pribadi, saya tidak menyalahkan paham Salafisme, yang mengatakan bahwa kehidupan ideal adalah kehidupan di masa Rasulullah di Madinah. Sehingga kehidupan kita saat ini sedapat mungkin disamakan dengan kehidupan tersebut. Dengan demikian kita terhindar dari berbagai macam bid'ah.

Pun juga dengan paham Wahabisme. Mereka menghancurkan (dan tidak merawat) beberapa situs peninggalan bersejarah, seperti tempat lahir Rasulullah, makam para istrinya, dan situs-situs lainnya. Hal ini dilakukan supaya umat Islam tidak terjebak menyembah situs tersebut. Cukup logis, karena Islam adalah mengenai pola pikir yang kemudian membentuk cara hidup. Hal inilah yang menjelaskan mengapa Islam bisa tumbuh lagi setelah beberapa kali dihancurkan tanpa sisa di masa lalu.

Namun demikian, Islam akan mencapai masa jayanya sekali lagi dengan menguasai dunia, paling tidak sekali sebelum kiamat. Menguasai dunia artinya mengalahkan kekuatan-kekuatan yang ada saat ini. Padahal saat ini bahkan menyamai pun tidak.

Mesin uap (yang kita tahu) ditemukan oleh James Watt. Padahal ratusan tahun sebelumnya, mesin uap sudah digunakan di jaman dinasti Abbasiyah, untuk memanggang kambing supaya merata pada pesta-pesta perayaan. Namun alat pemanggang ini tidak berkembang seperti halnya mesin uap yang ditemukan James Watt. Di Inggris mesin uap ini digunakan untuk mempercepat pengangkutan kayu dari hutan ke pasar. Siapa lambat dia akan kalah dalam persaingan. Dengan demikian mesin uap semakin disempurnakan. Yang pada akhirnya muncul Revolusi Industri. Adanya revolusi ini memerlukan sumber daya energi, yaitu minyak, yang banyak terdapat di bawah tanah yang diduduki kaum muslim. Maka kaum muslim hanya perlu menjual apa yang tidak mereka buat, untuk membeli apa yang mereka inginkan. Mereka hanya memperkaya diri mereka sendiri, tapi tidak akan mengembangkan lingkungan mereka pada khususnya, dan Islam pada umumnya. Bagaimana kita bisa mengalahkan mereka apabila kita masih membeli pada mereka? Memang Raja Salman pernah mengembargo minyak pada Amerika, yang memang menimbulkan efek yang menghancurkan. Dan juga berefek pada Arab sendiri, karena mereka masih membeli dari Amerika.

Jadi, apabila ada mesin waktu, saya akan kembali ke, masa Rasulullah. Saya tinggal mengikuti apa yang Rasulullah perintahkan tanpa perlu 'gambling'. Saya tidak perlu 'gambling' mencari, meyakini, dan mengikuti satu golongan yang melawan arus 73 golongan lainnya, tapi yang paling unggul dan mencapai kejayaannya, mengalahkan semua kekuatan di dunia.

Rabbana, berilah petunjuk bagi kami jalan yang benar... Amiin..


Pengikut