Senin, 13 Agustus 2012

Tahta

Hahaha, judul yang ngga banget...

Tapi di umur saya yang sudah 26 ini, saya baru paham mengapa banyak orang berambisi mengejar tahta. Dulu saya masih belum paham, mengapa pa khotib solat jumat berkata bahwa ada 3T yang mendorong manusia untuk menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkannya. Harta, Tahta, Wanita.

Harta, oke. Kita bisa membeli apapun yang kita senangi dengan uang.
Wanita, mmm... Contohnya banyak. Tapi saya sedang tidak mood untuk membicarakannya.
Tahta.

Dengan masa kerja hampir 3 tahun, ijazah saya membawa saya langsung di atas beberapa orang yang sudah bekerja puluhan tahun dalam hidup mereka. Canggung awalnya. Namun setelah beberapa tahun ini, saya mendapati diri saya dipanggil dan disapa 'Pak', walaupun muka saya yang terlihat anak-anak (walaupun sebenarnya memang masih anak-anak!). Mengerjakan apa saja yang saya perintahkan. Berbuat segalanya untuk saya. Tidak membiarkan saya kesulitan. Damn.

Saya tidak berbuat apa-apa untuk mereka sebelumnya. Bukan saya yang memberi mereka uang. Dan bukan saya yang menghukum mereka. Saya belum mendapatkan ide mengenai apa yang mendorong mereka berbuat seperti itu, tapi saya menikmatinya. Dan akhirnya saya paham, betapa banyak orang yang mempertaruhkan hidup mereka untuk hal ini. Dan menyalahgunakan untuk kepentingannya sendiri. Ups, maaf, seharusnya tidak ada kata salah benar dalam blog ini. Mungkin lebih tepatnya membuat orang lain susah supaya dirinya sendiri senang. Tapi kalau korupsi itu kan sebetulnya semua pihak merasa diuntungkan. Saya belum menemukan yang merasa dirugikan. Berhubung kalau korupsi itu akan dipenjara, dan jelas menyulitkan saya sendiri, maka saya berusaha keras untuk keluar dan menjauhi zona abu-abu ini.

Well anyway, mungkin hal inilah yang membuat saya merasa semakin nyaman bekerja di sini. Dan saya baru tersadar setiap saya pulang ke rumah dan bertemu dengan orang-orang yang sudah bekerja jauh lebih lama dan mencapai level yang lebih tinggi dari saya. Kondisi ini membuat saya merasa tidak nyaman lagi, karena merasa masih ada hal yang belum tercapai. Ketika kembali lagi ke rutinitas, terlupakan kembali.

Orang-orang bijak berkata, jangan terjebak dalam zona kenyamanan. Anda harus keluar dari zona kenyamanan untuk mencapai level yang lebih tinggi. Jadi usahakan untuk merasa tidak nyaman di dalam zona kenyamanan Anda.

Wah, susah juga mau jadi orang sukses ya, merasa tidak nyaman setiap saat. Apapun yang sudah saya lakukan dalam hidup ini, hanya untuk merasa tidak nyaman.

That is life guys...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut